Potensi Sektor Pertanian untuk Budidaya Tanaman Hortikultura di Desa Sumber Sari

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Desa Sumber Sari, Kecamatan Koata Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Beberapa tanaman pangan dan hortikultura yang menjadi komoditas unggulan terus diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Sumber Sari.

Nah, salah satu komoditas yang ingin kita bahas kali ini yaitu tanaman terong.

Potensi Pasar

Terong adalah sayuran yang digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Karena terong ini bisa diolah sesuai dengan keinginan masing-masing.

Tanaman terong bisa bereproduksi selama 6 bulan dengan 25 kali petikan. Dengan jumlah panen 1 kali dalam seminggu.

Selain produktivitasnya bagus, kebutuhan atau peminatnya juga bagus. Maka dari itu pertanian sayuran terong dibilang menjanjikan untuk digeluti.

Inspirasi Usaha Budidaya Terong

Hal ini dirasakan oleh seorang Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang bernama Pak Markani. Berkat dari kerja keras dan pintarnya melihat peluang usaha, Ia berhasil membudidayakan terong ungu dan hijau.

Beliau menanam terong sekitar 2.500 pohon dengan memanfatakan lahan bekas tanaman melon. Strategi ini dilakuan untuk menekan biaya produksi sehingga menghemat pengeluaran. Ia tidak perlu membuat bedengan lagi, tidak membeli mulsa serta tidak perlu memasang lanjaran lagi.

Hanya bermodalkan 4 bungkus bibit terong, 3 karung pupuk NPK mutiara dan pestisida.

Dalam 3 kali panen dengan harga  Rp 7.000 per kg, beliau sudah kembali modal. Dan masih ada sekitar 22 kali panen lagi yang akan menjadi keuntungan.

Dalam sekali panen rata-rata beliau mendapat sekitar 300 kg dengan jumlah populasi 2.500 pohon dan untuk penen berikutnya msih bisa meningkat disaat puncak panen nanti.

Nah, menggiurkan sekali bukan " Asal kita tekun dan rajin maka kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan" itulah ungkapan dari Pak Markani kepada kami.