ADVERTISMENT

Info

Kedelai Mengalami Kenaikan, Akankah Pelaku UKM Tempe Tahu Bertahan?

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Kenaikan harga kedelai dunia mengakibatkan volume impor komoditas tersebut turun 28% dari 2,5 juta ton pada 2021 menjadi 1,8 juta ton.

Dan hal itu pastinya berdampak pada produksi tempe dan tahu yang diperkirakan turun menjadi 30% hingga akhir tahun ini.

Bagaimana tidak, salah satu pelaku UKM pengusaha tahu dan tempe yang biasanya sehari bisa membeli 100 kg kedelai sekarang hanya mampu membeli 70 kg kedelai.

Nah walaupun ketersediaan kedelai ini menurun, namun jumlah pengrajin tahu tempe di dalam negeri masih sama. Hanya saja keuntungan pengrajin teme tahu saat ini turun secara signifikan.

Kemungkinan ada dua faktor yang membuat pendapatan pengrajin tempe tahu pada tahun ini berkurang, yakni fluktuasi harga kedelai dan sulitnya menaikkan harga tempe dan tahu di tingkat konsumen.

Produksi Kedelai Lokal

Di sisi lain pemerintah sedang memacu produksi kedelai dari dalam negeri, salah satu caranya yaitu dengan mengimpor benih kedelai hasil rekayasa genetik atau GMO mulai 2023 mendatang.

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan impor benih kedelai hasil rekayasa genetik atau GMO akan dilakukan mulai 2023.

Langkah tersebut akan dilakukan sembari petani domestik berusaha memproduksi benih kedelai di dalam negeri.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor kedelai ke Indonesia mencapai 1,48 miliar US Dollar pada 2021 nilai tersebut naik 47,77% dari tahun sebelumnya yang sebesar 1 miliar US Dollar.

Sumber: https://katadata.co.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.