ADVERTISMENT

img
Info

Mengenal Barcode: Kegunaan, Fungsi, Pengertian, dan Manfaat

Mengenal Barcode: Kegunaan, Fungsi, Pengertian, dan Manfaat
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Sudah tak asing lagi apabila kita berbelanja di sebuah toko, tentu akan menemukan barcode pada setiap produk yang dijual.

Ketika akan membayarnya di kasir, barcode tersebut akan di scan menggunakan sebuah alat dan langsung muncul nominal harganya.

Maka dari itu, kehadiran barcode sangat penting pada setiap barang yang dijual di toko. Tanpa ada barcode, pemilik toko tidak bisa mendata produk tersebut dan konsumen akan kesulitan ketika akan membayarnya di kasir.

Apakah kalian tahu, apa sih fungsi lain dari barcode? Lalu apa saja jenis barcode yang ada saat ini? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini yuk.

Pengertian Barcode

Dijelaskan dalam buku Pengantar Marketing Ritel oleh Ali Maddinsyah, barcode adalah kumpulan data optik berupa garis-garis vertikal hitam dan putih sederhana dengan ketebalan berbeda-beda yang terdapat pada setiap barang.

Selain berbentuk garis, terdapat juga barcode dengan berbagai macam kode yang terdiri dari angka atau huruf untuk mewakili suatu barang agar mudah dikenali dan diidentifikasi.

Fungsi Barcode

Meskipun hanya susunan garis-garis serta terdapat kode angka atau huruf di bawahnya, namun barcode memiliki cukup banyak fungsi lho.

Dijelaskan dalam buku Bisnis Ritel Strategi Marketing Visual Merchandising oleh Sri Sunartini, berikut sejumlah fungsi dari barcode:

  1. Memudahkan proses pembayaran, dalam hal ini kasir tidak perlu memasukkan data produk satu per satu, kini hanya perlu memindai barcode tersebut lewat aplikasi atau mesin pemindai khusus.
  2. Mampu menyimpan seluruh informasi terkait suatu produk antara lain tentang tanggal kadaluarsa produk, kode produksi, tempat penyimpanan, harga, dan lain sebagainya.
  3. Memuat sejumlah informasi detail terhadap suatu produk, sehingga barcode pada produk juga bisa menjadi pembeda atau penanda barang asli.

Alasan Penggunaan Barcode

 Diciptakan barcode adalah untuk memudahkan karyawan yang bekerja di toko dalam menyortir seluruh barang. Namun tak hanya itu saja, ada sejumlah alasan lain dari penggunaan barcode.

Dijelaskan dalam buku Pengantar Marketing Ritel oleh Ali Maddinsyah, berikut ini beberapa alasan penggunaan barcode:

  1. Mampu mengidentifikasi barang mana yang cepat habis dan harus segera dipesan ke supplier/pemasok.
  2. Mampu menyediakan sejumlah informasi penting untuk melacak barang mana yang slow moving (bergerak lambat), sehingga barang-barang tersebut tidak perlu dipesan buru-buru ke pemasok.
  3. Memudahkan dalam hal memonitor pergerakan penjualan kapan saja (harian, mingguan, bulanan) sehingga bisa diketahui dengan cepat tingkat profitabilitas toko.
  4. Tersedianya catatan dan historis penjualan secara rinci, sehingga pemilik toko dapat memprediksi ke depannya serta lebih mudah untuk mengambil keputusan.
  5. Lebih mudah untuk mengetahui barang-barang mana yang dijual dengan promo, diskon, dan sudah naik harga jualnya.
  6. Dapat menyediakan informasi untuk persediaan dan penjualan toko dengan akurat.

Jenis-jenis Barcode

Saat ini ada berbagai macam jenis barcode yang sudah banyak digunakan oleh toko ritel.

Dijelaskan dalam buku Aplikasi Absensi Dosen dengan Java dan Smartphone sebagai Barcode Reader oleh Bay Haqi, berikut jenis-jenis barcode:

1. Code 39

Jenis barcode code 39 adalah barcode yang paling populer di dunia dengan jumlah digit angka atau huruf yang panjang. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi code 39 makin sedikit digunakan dan perlahan tergantikan oleh code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai (scanner) barcode.

2. Universal Product Code (UPC)-A

Jenis barcode ini terdiri dari 12 digit, yakni dengan rincian 11 digit data dan 1 check digit yang digunakan untuk kebutuhan industri retail.

3. UPC-E

Barcode ini terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data dan 1 check digit yang sering digunakan untuk bisnis retail skala kecil.

4. European Articles Numbering (EAN)-8

Sesuai dengan namanya, barcode jenis EAN-8 terdiri dari 8 digit dengan rincian 2 digit kode negara, 5 digit data, dan 1 check digit.

5. EAN-13 atau UPC-A versi Eropa

Barcode jenis ini terdiri dari 13 digit, dengan rincian 12 digit data dan 1 check digit.

Sebagai informasi, jenis barcode yang paling umum digunakan di Indonesia adalah EAN 13, yakni kode dengan jumlah 13 digit. Secara rinci, tiga kode awal dari barcode ini merupakan kode negara Indonesia (899).

Lalu, empat angkat berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya, lima angka yang tersusun secara berturut-turut merupakan kode produk, dan angka yang terakhir berupa validasi atau cek digit.

Manfaat Barcode

Keberadaan barcode saat ini sangat mempermudah proses bisnis, terutama dalam proses perhitungan barang dan transaksi di kasir.

Lantas, apa saja manfaat yang didapat dari penggunaan barcode? Dijelaskan dalam buku Bisnis Ritel Strategi Marketing Visual Merchandising oleh Sri Sunartini, berikut manfaat barcode:

  1. Mempercepat proses input data dengan bantuan mesin scanner dibandingkan penginputan secara manual.
  2. Tingkat akurasi dan ketelitian yang tinggi dengan menggunakan teknologi barcode.
  3. Meminimalisir kerugian dan kesalahan pencatatan data, serta menghindari pekerjaan yang diulang-ulang ketika mendata seluruh barang.
  4. Dapat meningkatkan kinerja manajemen terutama bagi bisnis skala menengah dan perusahaan berskala besar.
    Cara Kerja Barcode
  5. Barcode yang tertera pada setiap barang akan dibaca oleh alat bernama barcode scanner. Setelah itu, komputer akan menangkap hasil scan terhadap barcode tersebut dan memasukkannya ke dalam aplikasi database di dalam komputer.

Dalam proses scan barcode, masing-masing garis barcode memiliki makna tersendiri sesuai dengan ketebalan yang berbeda-beda. Jadi pihak toko dapat dengan mudah mengetahui suatu barang lewat barcode yang di scan.

Berbagai jenis barcode scanner memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada bagian ujungnya.

Lalu cahaya disorotkan melintasi deretan badang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.

Sedikit informasi, ukuran titik sinar scanner juga tidak boleh melebihi celah antara garis barcode.

Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300 dpi.

Nah, itu dia tadi penjelasan mengenai barcode beserta dengan fungsi, jenis, manfaat, dan cara kerja barcode. Semoga artikel ini dapat membantu, terutama untuk memahami fungsi barcode dalam dunia bisnis retail.

sumber: https://finance.detik.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.