ADVERTISMENT

img
Info

Bisnis Sari Nanas Wanita Blitar ini Tembus Puluhan Juta per Hari

Bisnis Sari Nanas Wanita Blitar ini Tembus Puluhan Juta per Hari
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Samrotul Azizah, perempuan asal Blitar ini berani hijrah meninggalkan usaha tambang yang dianggapnya tidak berkah meskipun uang melimpah.

Dirinya lebih pilih bisnis minuman sari buah nanas yang hasilnya tidak kalah manis.

Azizah memilih nanas sebagai bahan baku bisnisnya karena buah itulah yang sering ditemui, mengingat suami dan mertua merupakan pedagang nanas yang dipetik sendiri dari kebun keluarga.

Dari situlah lahir bisnis ini yang diberi merek 'Segarrr' sejak Agustus 2017.

"Ukuran (nanas) yang kecil-kecil itu dijual murah banget, kadang malah nggak dipetik di kebun. Terus saya ada inisiatif gimana ya untuk meningkatkan daya jual nanas yang ukurannya kecil-kecil itu, lahirlah minuman sari nanas Segarrr ini. Kami hijrah dari riba jadi menghindari utang bank," katanya.

Modal awal yang dikeluarkan untuk bisnisnya adalah Rp 250 juta yang merupakan hasil tabungan dan pinjaman dari mertua.

Meski modal besar, omzetnya kini juga sangat fantastis yakni rata-rata Rp 33 juta/hari, bahkan di momen tertentu bisa tembus Rp 88 juta/hari.

"Minuman saya ini kan bentuknya cup biasanya dimanfaatkan untuk suguhan di hari raya atau orang-orang hajatan, jadi musiman ramainya, nggak stabil setiap bulan. Kalau waktu bulan puasa bisa sampai Rp 88 juta/hari, tapi kalau hari biasa paling Rp 30-an juta," tuturnya.

Omzet tertinggi didapatkan dari hasil produksi pabriknya yang mencapai hingga 4.000 dus/hari (1 dus isi 32 cup ukuran 120ml dan 24 cup per dus ukuran 150ml harganya Rp 22.000).

Sedangkan hari-hari biasanya paling 1.500/dus, pandemi COVID-19 turut membuat pesanannya menurun.

"Efek pandemi ini sangat besar pengaruhnya, misal bulan haji kemarin biasanya aku panen kedua, panen pertamanya bulan puasa, bulan puasa masih normal lah pasarnya. Tapi pas bulan haji kemarin itu kan nggak ada orang haji, hajatan juga nggak boleh sama pemerintah, ya penjualanku sangat menurun drastis," tuturnya.

Azizah membeberkan tips bagaimana cara membesarkan bisnisnya hingga seperti sekarang.

Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan produk terbaik kepada pelanggan seperti menjaga kualitas kebersihan dan kelezatan.

Meskipun penjualannya masih sebatas di wilayah Jawa Timur saja, dia bertekad menjualkan produknya ke seluruh Indonesia.

"Mari kita gali potensi yang ada di sekitar kita kayak saya ini karena di tempat saya buah nanas melimpah. Mungkin ada tempat teman-teman lain buah kelapa atau apa itu bisa dijadikan minyak kelapa. Jangan putus asa, optimis, yakin akan produk kita," imbuhnya.

Meski begitu, bukan berarti bisnis yang dijalankan Azizah mulus-mulus saja.

Dia mengaku tantangannya dalam berbisnis adalah memasarkan produknya yang saat ini ditangani oleh sales. Total ada 35 karyawan yang ditugaskan di beberapa bagian.

Azizah menjelaskan proses produksinya hingga menjadi sari buah nanas. Pertama buah nanas segar dicuci bersih, dipotong kecil-kecil dan direbus dengan air sambil ditambahkan gula dan pewarna.

Setelah beberapa menit, nanas ditiriskan dan diambil airnya.

"Air rebusan nanas itu kita tambahkan gula sama pewarna dan bahan lainnya soalnya kan produk makanan minuman yang beredar lebih dari seminggu harus pakai pengawet, tapi kami pakai pengawet sangat minim," tuturnya.

Selama proses pembuatan, air dijaga dengan suhu di atas 100 derajat celsius. "Jadi produk saya itu aman karena prosesnya steril dan dikemas dalam suhu tinggi, jadi tidak ada kumannya sama bakteri yang hidup, jadi secara otomatis awet," tandasnya.

sumber: https://finance.detik.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.