ADVERTISMENT

img
Info

Jualan Ditempat Sepi dan Minim Penerangan, Ini Alasan Pedagang Gultik yang Viral

Jualan Ditempat Sepi dan Minim Penerangan, Ini Alasan Pedagang Gultik yang Viral
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Penjual gulai tikungan (Gultik) umumnya berjejer di depan Blok M Plaza hingga Jalan Mahakam, tapi tidak dengan Gultik Barito.

Pemiliknya malah pilih berjualan di tempat sepi dan minim penerangan. Ini alasannya!

Gultik Barito dikenal juga dengan sebutan Gultik Stiker. Hal ini lantaran gerobaknya dipenuhi tempelan stiker dari berbagai anggota komunitas yang mampir makan di sana.

Sejak tahun 2000, gultik ini memanjakan selera para penikmatnya. Tapi namanya baru begitu viral pada April 2022 setelah banyak netizen TikTok mengunggah konten tentang Gultik Barito.

Pemilik Gultik Barito, Pak Yanto tak memungkiri peran media sosial dalam membuat dagangannya makin laris. "Dari dulu sebenarnya sudah antre pembeli tiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Tapi untuk sekarang, setiap hari (antre) begini," katanya.

Ia mengisahkan awal berdirinya Gultik Barito yang sejak dulu tidak pernah 'bergabung' dengan para penjaja gultik lain di sekitar Blok M Plaza. Ia pernah berpindah tempat beberapa kali di kawasan Jakarta Selatan.

Tapi kemudian Pak Yanto pilih menetap di lokasi sekarang. Ia berjualan di tempat relatif sepi dan minim penerangan.

Tiap hari pukul 19.00, ia akan membuka gerobaknya di depan Gereja Barito. Patokannya di dekat Taman Ayodya, Jalan Jl. Melawai Raya No No.189A2.

"Saya pengin (di tempat) yang sepi-sepi aja jualannya. Kalau di sanakan nggak perlu proses, kalau di sini kan luar biasa perlu proses dan perlu... apa ya... ahlinya," katanya sambil melayani pengunjung yang membludak.

Pak Yanto mengatakan, jika ia pilih berjualan gultik di tempat ramai, besar kemungkinan langsung laku ketika dapat tempat. Menurutnya hal ini terlalu instan.

"Kalau di sini memang (mulai) dari 0 banget. Pernah (jualan) dari pukul 20.30 sampai 00.30 dapat uang Rp 20 ribu, Rp 30 ribu, terus jalan lagi ke Pasar Cipete," kata Pak Yanto. Ia mengatakan, dahulu memang juga berjualan di Cipete, tapi kini sudah tidak lagi.

Kini Gultik Barito ada 3 tempat. Selain yang dijajakan Pak Yanto di depan Gereja Barito, ada di 2 tempat lain yaitu di Pasar Mayestik dan Gandaria Tengah III. Usaha gultik ini dijalankan oleh kakak dan keluarga Pak Yanto.

Pria asal Solo, Jawa Tengah ini mengaku mewarisi resep gultik dari orang tuanya. "Resep dari orang tua kami, tapi kembangi sendiri. Jadi seumpamanya orang tua kami bikin bumbu A, B, C, kami tambahin bumbu D. Disempurnakan," katanya ramah.

Alhasil Gultik Stiker punya racikan gultik yang istimewa. Dibanding gultik pada umumnya, menurut detikfood, gultik di sini lebih pedas dan berempah bumbunya.

Gultik disajikan dalam 2 pilihan porsi yaitu biasa dan macho. Untuk porsi macho, besarannya 1,5 kali lipat dari porsi biasa. Harganya Rp 23.000, sedangkan yang biasa Rp 15.000.

Pengunjung bisa pilih gultik daging saja atau gultik daging dengan jeroan. Pak Yanto menjelaskan, "Isian (gultik) kalau daging ya daging aja. Kalau campur ada babat, iso, dan paru."

Agar makin enak, Gultik Barito juga menyediakan menu pelengkap. Ada pilihan sate telur puyuh, usus ayam, kulit ayam, ati ampela, dan paru. Harga satenya Rp 5.000 per tusuk.

Hal istimewa lain dari di sini adalah racikan sambalnya yang pedas dan fresh. Setiap hari gultik di sini bisa habis lebih dari 100 porsi.

Gultik Barito buka mulai pukul 19.00 hingga dini hari. Kalau ke sini, pastikan datang lebih awal kalau kamu tak mau mengantre terlalu lama.

sumber: https://food.detik.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.