ADVERTISMENT

img
Info

Cara Budidaya Buah Markisa Serta Pengolahannya Menjadi Sirup

Cara Budidaya Buah Markisa Serta Pengolahannya Menjadi Sirup
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Dulu buah markisa hanya dikenal berasal dari pulau Sulawesi atau Sumatera. Biasanya warna kulit buah yang dikenal adalah kuning dan ada juga yang kemerahan. Markisa pada awalnya diketahui bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari benua Amerika.

Namun karena dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, markisa akhirnya diketahui dapat ditumbuhkan dan juga dibudidaya di beberapa daerah di pulau Sumatera, pulau Sulawesi, dan juga di pulau Jawa.

Markisa kaya akan vitamin yang dapat memperkuat ketahanan tubuh menghadapi penyakit, seperti vitamin C, A, dan antioksidan yang dikenal dapat mencegah penuaan dini akibat radikal bebas yang berasal dari udara terbuka.

Bahkan markisa juga dikenal punya banyak khasiat lain selain vitamin, seperti kandungan passiflorine yang berfungsi untuk menenangkan syaraf dan meringankan berbagai gejala penyakit seperti asma dan juga darah tinggi.

Masih banyak khasiat markisa yang terkandung di dalamnya yang bisa membantu meringankan dan juga mencegah datangnya berbagai macam penyakit dan gangguan pada tubuh. Bahkan beberapa penelitian juga menunjukkan, markisa juga dapat membunuh sel kanker, sehingga manfaatnya makin besar bagi kehidupan,

Secara eknomoi, Indonesia termasuk beruntung bisa menjadi tempat budidaya tanaman markisa, karena selain tumbuhnya ada di wilayah tropis, tidak banyak negara penghasil buah ini yang bisa memenuhi permintaan pasar terutama dari luar negeri.

Memang Indonesia harus bersaing dengan buah impor yang membanjiri pasar dalam negeri, namun dengan penerapan budidaya yang baik, markisa dapat terus berbuah sepanjang tahun, sehingga manfaatnya akan terus bisa dirasakan terutama oleh para petani.

Apalagi Indonesia punya kelebihan dengan tersedianya dataran tinggi dengan agrosistem sesuai untuk pertumbuhan buah ini, ditunjang tujuan ekspor di negara Asia yang terbuka lebar.

Cara Budidaya Tanaman Markisa

Cara Budidaya Tanaman Markisa dimulai dari buah markisa yang berasal dari pohon yang produktif dan varietasnya unggul dan pertumbuhannya juga baik dan kondisinya sehat.

Untuk bisa menjadi indukan, setidaknya bibit atau biji markisa harus diambil dari pohon buah yang sudah berusia 3 tahun dan bebas hama serta penyakit.

1. Syarat Tumbuh dan Penyemaian

Markisa dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian minimal 800 meter sampai 1500 meter di atas permukaan laut.

Syarat Tumbuh dan Penyemaian Tanaman Markisa
Syarat Tumbuh dan Penyemaian Tanaman Markisa

Meski buah tropis, markisa juga butuh kelembaban yang cukup tinggi untuk dapat tumbuh subur, di kisaran 80 sampai 90% dengan curah hujan rata-rata sekitar 1200 mm per tahun, dengan suhu udara maksimal 30Celcius dan tidak begitu berangin.

Adapun media semai yang dipakai bisa berupa polybag yang diisi tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 untuk semuanya, sebelum penanaman dilakukan perpolybag 1 biji dengan kedalaman hingga 1,5 cm.

Biji yang akan ditanam dibersihkan dengan menggunakan abu kemudian diremas-remas sebelum kemudian dicuci dengan air bersih, setelah itu dikeringkan dengan dibiarkan terkena angin.

Setelah ditanam, penyiraman awal kemudian bisa dilakukan seperlunya sampai tanaman tumbuh dan sudah mengeluarkan daun.

Setelah itu bibit yang sudah tumbuh tersebut bisa dipindah ke polybag yang lebih besar dengan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 sampai umur markisa sudah mencapai 3 sampai 4 bulan, barulah ditanam di lahan yang sudah disiapkan.

Menjelang usia pemindahan tanaman ke polybag yang lebih besar, penyiraman dapat dilakukan pada saat tidak sedang hujan, dan tanaman bisa disiram 2 hari sekali.

Setelah itu tanaman dapat diberi pupuk dengan perbandingan antara 10-20 gram yang dicampur dengan 10 liter air, dan diberikan tiap 2 minggu sekali atau 15 hari sekali dengan penyiraman sebanyak 100 cc per polybag.

Selain dengan biji, penanaman markisa juga dapat dilakukan dengan stek, yang punya keuntungan waktu berbuah yang lebih cepat, disamping sifat anakan yang sangat mirip dengan indukan yang distek.

Untuk pemilihan cabang yang akan distek, pilihlah dari pohon indukan dengan keunggulan sudah berumur sekitar setahun dengan diameter pohon sekitar 1 cm.

Potong cabang yang dipilih hingga 25cm dengan sekitar 4 mata tunas yang bisa dimanfaatkan. Olesi pangkal tempat stek dengan obat penumbuh akar, kemudian stek diposisikan tegak dengan kedalaman sekitar 5cm dalam polybag berukuran 10×18 cm dan diisi dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang, kemudian stek ditempatkan berjajar yang diberi tutup plastik dan diberikan juga tempat untuk merambat, karena karakater tanaman ini yang merambat sesuai tempat rambatan yang disiapkan.

Di awal masa penanaman hingga berusia 2 bulan, markisa membutuhkan air dalam jumlah yang cukup sehingga perlu disiram sekitar 2 kali sehari.

Sedangkan untuk tanaman yang sudah berusia diatas 2 bulan atau sudah dewasa, penyiraman bisa dilakukan waktu musim kemarau dengan frekuensi seminggu sekali sampai kondisi tanah yang semula kering menjadi lembab atau basah.

2. Perawatan Tanaman

Agar markisa dapat tumbuh dengan baik, perlu dilakukan penyiangan terhadap rumput atau gulma secara rutin, agar proses yang sedang terjadi pada tanaman tidak terganggu.

Setidaknya penyiangan dilakukan sebulan sekali yang juga berfungsi untuk penggemburan tanah, memperbaiki sirkulasi udara di dalam tanah dan membantu perkembangan akar yang juga sekaligus mempertahankan unsur hara dalam tanah.

Meski sangat mudah tumbuh, markisa punya banyak musuh yang harus dibasmi, untuk bisa menjaga kelangsungan hidupnya, terutama kalau dibudidayakan.

Hama yang bernama Nematoda sangat dicegah, karena bisa berdampak pada kematian tanaman, terutama kalau markisa yang dibudidayakan berjenis markisa ungu atau edulisI. Sedangkan markisa yang berwarna kuning atau flavicarpa lebih tahan terhadap hama jenis ini.

Agar hama tersebut bisa dikendalikan dengan baik, dibutuhkan nemitisida sesuai dosis yang diannjurkan pada tanaman.

Hama selanjutya yang sering menyerang adalah bekicot. Karena bentuknya yang terlihat secara kasat mata, pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengambil bekicot tersebut secara manual untuk dimusnahkan, atau bisa juga dengan menebar abu dapur di sekitar tanaman untuk mencegah bekicot mendekat.

Lalat buah juga termasuk yang paling sering mendekat, dan bisa mengganggu tumbuh kembang markisa sehingga pembasmian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida atau dengan cara memasang perangkap yang akan mengurangi lalat buah secara signifikan.

Selain itu ada hama jenis Fusarium Wilt yang bisa dikendalikan dengan cara pemberian fungisida, yang juga bisa diaplikasi untuk pebasmian hama Phytophtora Blight dan bercak coklat, sehingga pembasmian dengan fungisida dapat dilakukan untuk 3 jenis hama sekaligus.

3. Memanen dan Mengolah Markisa

Masa panen dari budidaya tanaman markisa ini tergantung dari cara awal penanamannya. Kalau penanaman dilakukan dengan penyemaian biji, markisa akan berbuah setelah sekitar 9 sampai 10 bulan. Sedangkan untuk penanaman dengan cara stek, panen dapat dilakukan setelah markisa mencapai umur 7 bulan.

Memanen dan Mengolah Markisa
Memanen dan Mengolah Markisa

Ciri fisik yang sudah terlihat ketika buah sudah matang adalah warnanya dari hijau menjadi ungu tua untuk markisa ungu atau edulis, sedangkan pada markisa kuning atau flavicarpa warna kuningnya sudah makin terlihat dari yang awalnya hijau. Dengan kata lain, sejak penanaman sampai masuk masa buah telah matang sempurna, butuh waktu sekitar 70 sampai 80 hari.

Kemudian ciri fisik lainnya adalah, saat buah sudah matang, markisa bisa terlepas sendiri dari tangkainya sehingga akan memudahkan proses pemanenan.

Idealnya, masa panen dilakukan ketika buah sudah dalam kondisi 50% matang, karena saat itulah buah mencapai pertumbuhan optimalnya, dengan ciri fisik warnah buah sudah berubah dari hijau menjadi ungu atau kuning sekitar 50%.

Setelah buah menjadi matang dan panen sudah dilakukan.buah markisa kemudian sudah bisa disimpan sampai 2 minggu lamanya dalam suhu kamar, sebelum akhirnya mengalami perubahan fisik.

Pada saat fisik buah sudah berubah, kandungan gizi atau kimia sari buah juga akan mengalami perubahan, dan bentuk buah yang tadinya bulat segar, berubah menjadi keriput karena sudah dipetik dari pohonnya.

Meski secara fisik bentuk buah berubah keriput, isi di dalamnya tetap dalam kondisi baik dan bisa diolah menjadi sirup markisa, yang terkenal dengan rasanya yang asam manis, sehingga untuk memasak buah ini menjadi olahan, harus dengan gula secukupnya agar rasa asam yang cukup kuat bisa dinetralisir, dan pembuatan sirup tinggal menyesuaikan tingkat keasaman markisa yang diinginkan.

Untuk proses pengolahan dari buah menjadi sirup, dibutuhkan buah yang sudah matang, kemudian markisa dicuci dengan bersih sebelum kemudian dipotong dan dikeluarkan isi buahnya.

Karena rasa asamnya sangat kuat, butuh penyaringan untuk memisahkan sari buah dan juga biji pulpnya. Setelah itu tambahkan gula untuk menetralisir sekaligus mengurangi tingkat keasaman dari markisa, tambahkan gula sekitar 55% bagian sehingga tercipta rasa yang seimbang, meski jelas tetap rasa asam buah ini akan menonjol.

Agar sirop menjadi lebih awet, terutama karena akan dipasarkan ke luar tempat sentra budidaya, tambahkan juga metyl cellulose sekitar 0,5% dari berat gula sari buah, tambahkan juga natrium benzoate 0,1% dari berat sirup yang dibuat. Penambahan asam sitrat juga diperlukan agar tingkat keasaman atau pH mencapai 4 sebelum sirup dimasukkan ke dalam botol.

Untuk perlakuan terhadap botol juga tidak terlalu khusus, cukup dengan disetrilkan dengan cara dipanaskan selama kurang lebih 15-20 menit.

Setelah itu sirop dapat langsung diisikan ke dalam botol, dan langsung ditutup rapat sebelum botol tersebut dilap dengan menggunakan kain sampai bersih. Untuk dapat dikonsumsi sebagai minuman, sebaiknya dalam satu gelas 200cc, berikan sirup sekitar 5cm dari dasar gelas, dan tambahkan air.

Sirup markisa sudah bisa dinikmati dan tidak terlalu asam. Semakin banyak bagian yang dituang, semakin kuat rasa asam yang didapat, namun itu tergantung soal selera saja, tinggal menakar sesuai keinginan.

Sirup markisa sangat segar di siang hari dan kandungan vitamin Cnya juga cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan, sehingga bisa memenuhi gizi bagi keluarga.

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.