Kotoran Kambing yang Memiliki Nilai Ekonomi

Pupuk merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur. Dalam pembuatannya kita bisa memanfaatkan kotoran hewan ternak untuk menjadi pupuk organik.

Kotoran padat dikumpulkan dan dikeringkan hingga tumbuh jamur, dan dapat diolah menjadi pupuk organik padat. 

Pupuk organik dari kambing sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah dan tanaman . Selain bermanfaat bagi tanaman, pupuk organik ini juga dapat mendatangkan cuan, karena dijual dengan harga 20 ribu rupiah per karung beras ukuran 25kg.

Dengan itu, kalian bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat selain untuk menyuburkan tanaman yang ada di pekarangan rumah kita sendiri, juga bisa menambah penghasilan juga. 

Kandungan Apa yang ada di Pupuk Kandang Kambing?

Tahukah kalian Guys? Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman dan kesuburan tanah. 

Harus kalian perhatikan, pupuk organik kotoran kambing baru jadi atau matang setelah proses fermentasi berlangsung selama 2 bulan.

Apabila proses fermentasi tidak dilakukan secara matang atau tepat, tanaman akan mati atau gosong daunnya karena pupuk yang diberikan masih panas dan belum terdekomposisi secara sempurna.

Dengan mengingat kandungan nutrisi yang ada pada kotoran kambing ini, bisa menggantikan peran pupuk kimia yang kini harganya semakin mahal dan kurang aman sebenarnya untuk terus-terusan digunakan.

Ini bisa menjadi peluang usaha kalian, karena masyarakat atau petani yang memiliki kebun pasti akan memburu pupuk kandang untuk menggantikan pupuk kimia yang ada.

Dengan demikian, peran pupuk kandang kambing dapat menghemat input dalam usaha pertanian. 

Bagaimana ciri pupuk yang sudah matang?

Ciri pupuk yang sudah matang adalah tidak terasa panas ketika tangan dimasukkan ke tengah gundukan pupuk, tidak mengeluarkan bau, wujud fisiknya sudah menyerupai tanah, dan warnanya agak kehitaman. Proses pematangan pupuk dapat dipercepat dengan menggunakan bakteri Bacillus subtillis.

sumber :https://www.kompas.tv