ADVERTISMENT

img
Info

Budidaya Tanaman Sukun: Pembibitan, Cara Menanam dan Pengendalian Hama

Budidaya Tanaman Sukun: Pembibitan, Cara Menanam dan Pengendalian Hama
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Sukun adalah nama salah satu jenis pohon penghasil buah. Buah yang dihasilkan sukun juga bernama sukun, buahnya tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang hampir sama dengan roti setelah dimasak sehingga orang Eropa lebih mengenalnya dengan nama buah roti atau dalam bahasa inggris disebut Breadfruit.

Buah sukun memiliki nama ilmiah Artocarpus altilis. Sukun ini merupakan pohon khas daerah tropis yang masih berkerabat dekat dengan tanaman Timbul dan Keluwih.

Pohon sukun tinggi dan dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 30 meter, dengan batang besar dan lurus. Seluruh bagian pohon sukun mengandung getah encer, daun sukun lebar menjari dan berbulu kasar.

Sukun memiliki banyak manfaat diantaranya:

1. Daging dijadikan tepung jika telah dikeringkan, bahan makanan.

2. Daunnya dapat untuk pakan ternak, daun yang kering dan jatuh dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional pembesaran prostat, menurunkan gula darah dan gagal ginjal. Serta masih banyak manfaat yang lainnya.

Karena manfaatnya, banyak orang yang mulai menanam sukun baik dalam skala kecil maupun skala besar. Nah berikut adalah cara budidaya atau menanam Sukun :

A. Syarat Tumbuh

Sukun dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian dibawah 600 mdpl namun masih tetap dapat tumbuh pada ketinggian 1500 mdpl dengan suhu sekitar 20-40˚C, intensitas hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun serta memiliki kelembapan sekitar 70%-90%.

B. Budidaya Sukun

Karena buah sukun tidak berbiji maka pembibitan sukun ini dapat dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan stek pucuk, okulasi, tunas akar ataupun cangkok. Namun umumnya cara yang digunakan adalah menggunakan cara cangkok ataupun stek akar.

Akar samping yang tumbuh ditarik ke permukaan, lalu dipotog sepanjang 10-20 cm kemudian disemai. Akar yang muncul ke permukaan tanah sering tumbuh tunas, tunas tersebut nantinya dapat dipotong beserta akat induknya untuk dijadikan bibit.

Setelah bibit telah mencapai ketinggian sekitar 70 cm , bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam. Lubang tanam yang digunakan untuk menanam yaitu berukuran sekitar 40 cm x 40 cm x 30 cm. Setelah luabang jadi, setiap lubang diberi pupuk kandang matang yaitu 10 kg/lubang tanam. Setelah bibit ditanam beri naungan menggunakan daun kelapa untuk mencegah sengatan matahari dan beri air yang cukup saat musim kemarau.

C. Pemeliharaan Tanaman Sukun

Jangan terlalu sering melakukan pemangkasan pada cabang tanaman sukun. Namun jika bentuk percabangan tanaman belum bagus, maka perlu dilakukan pemangkasan batang utamanya agar memiliki lebih banyak tunas.

Lakukan pemupukan setiap 3 buolan sekali dengan menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sengan dosis yqang diberikan sekitar 20 sampai 100 gram per tanaman setiap tahun disesuaikan dengan usia tanaman sukun. Setelah tanaman sukun sudah berbuah, pemupukan cukup dilakukan sebanyak 1 hingga 2 kali dalam setahun sebelum berbunga dan setelah panen sukun.

D. Hama dan Penyakit Tanaman Sukun 

Hama yang sering menyerang tanaman sukun antara lain pengerek batang atau Xyleberus sp dan lalat buah atau Dacus sp. Untuk mengatasi serangan hama pengerek batang dapat dilakukan dengan cara lubang bekas kerekan pada batang dapat ditutup dengan disumbat menggunakan aspal atau disemprot atau disiram dengan insektisida sistemik.

Penyakit yang sering menyerang tanaman sukun antara lain mati pucuk yang disebabkan oleh Fusarium sp, busuk tangkai buah yang disebabkan oleh Rhizopus sp serta busuk lunak atau Phytophthora palmivora.

Sumber: https://faunadanflora.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.