ADVERTISMENT

img
Tips

Usaha Parcel : Strategi Dan Peluang

Usaha Parcel : Strategi Dan Peluang
Artikel ditulis olehApril Liliana

Usaha Parcel - Berkirim parcel saat hari raya keagamaan memang bukan tradisi baru.

Belakangan terakhir, orang-orang  kian ramai saling memberi dan merima parcel.

Bahkan, memamerkan parcel yang mereka terima dan kirim lewat media sosial merupakan sebuah kebanggaan.

Parcel atau hampers adalah bingkisan yang umumnya menggunakan keranjang rotan yang berisikan beraneka ragam makanan ataupun kue lalu dilapisi dengan plastik bening dan diberi pita serta kartu ucapan.

Menjelang hari raya biasanya supermarket bahkan toko-toko kecil banyak menjajakan aneka harga dan jenis parcel.

Parcel sendiri biasanya dikirimkan kepada keluarga, rekan sejawat, guru sekolah, teman dekat, dan atasan kantor.

Tradisi berkirim parcel kian melejit saat pandemi. Dikarenakan adanya aturan pembatasan sosial dan fisik, menyebabkan kegiatan silaturahmi dan pulang kampung ditiadakan di hari raya, sehingga orang-orang menggantinya dengan saling mengirimkan parcel.

Peluang Usaha Parcel

Dikutip dari situs ukmindonesia.id, berdasarkan survey yang telah mereka lakukan selama tiga bulan, dari Mei-Juli 2021 terhadap 90 orang responden yang melakukan pengiriman parcel lebaran di hari raya idul fitri 2021, diperoleh hasil sebagai berikut:

  1. Konsumen parcel didominasi oleh perempuan sebanyak 75%. Jumlah ini tidaklah mutlak, karena ada kasus tertentu semisal konsumen pria cenderung  meminta bantuan kepada pasangan atau rekankerja untuk membelikan parcel.
  2. Usia yang mendominasi konsumen parcel adalah kaum milenial yang berusia 25-40 tahun, yang mana ciri khas mereka adalah melek teknologi, sehingga sering memanfaatkan teknologi dalam berbelanja.
  3. Profil pekerjaan konsumen parcel cukup beragam, dari pegawai BUMN, PNS, pegawai swasta, wiraswasta dan lain-lain, dengan persentase jumlah yang hampir sama. Hal ini dapat diartikan bahwa saat ini parcel diminati oleh banyak kalangan, sehingga peluang usaha parcel makin terbuka lebar.
  4. Dari sisi penghasilan para responden, 65% responden memiliki pendapatan di bawah 10 juta rupiah. 25% pendapatan hingga 25 juta rupiah, sisanya berpendapatan di atas 25 juta rupiah. Hal ini dapat menggambarkan bahwa minat untuk produk parcel sangat bervariasi dari segi budget.
  5. Sedangkan kemana parcel diberikan, 56% responden menyatakan mereka mengirimkannya kepada teman dekat. 34% mengirim parcel kepada keluarga, dan sisanya untuk kolega.
  6. Responden menyatakan 78%  memilih parcel yang berisi produk lokal, sedangkan sisanya mempertimbangkan juga parcel yang berisi produk import. Alasan responden memilih parcel dengan isi produk lokal karena produsen lokal memiliki daya tarik dan kualitas produk yang tak kalah dari produk import. Parcel dengan produk lokal lebih mudah ditemukan dengan harga yang bervariasi dan tentunya lebih rendah dari harga parcel isi produk import.
  7. Cara pengiriman parcel ke tujuan, 68% dilakukan dengan menggunkaan kurir online. Cara ini adalah cara paling mudah dan simple dibandingkan mengirimkannya sendiri ke tujuan.

Strategi dalam Usaha Parcel 

Hal-hal berikut ini bisa menjadi fokus kita saat memutuskan ingin memulai usaha parcel.

1. Memulai dengan Modal Berapapun

Adanya internet memudahkan kita menjangkau marketplace. Sehingga kita tidak perlu memiliki barang terlebih dahulu saat memulai usaha parcel. Cara ini biasanya dikenal sebagai dropship atau menjadi reseller.

Dengan menjadi dropshiper dan reseller, kita bisa memulai usaha parcel hanya dengan bermodalkan ponsel dan kuota, sisanya kita hanya perlu memilih dan memutuskan dari supplier atau produsen mana kita akan mengambil barang yang hendak kita jual.

2. Tentukan target Pasar

Menentukan siapa target pasar kita adalah langkah strategi selanjutnya, karena hal ini akan mempengaruhi jenis barang yang ada pada parcel, juga harga parcel kita.

Cara termudah untuk menentukan target pasar adalah dengan melakukan survey ke sekitar kita, dari teman, saudara dan kolega.

Cara lainnya dalam melakukan survey adalah melihat di marketplace, masukkan keyword parcel atau hampers, lihat hasil yang muncul dan lihat produk apa yang paling banyak laku terjual.

Dengan melihat jenis produknya, kita bisa memperkirakan segmen konsumen mana yang paling banyak dituju.

Tentunya ada acara lain yang lebih sulit dan memakan waktu untuk menentukan target pasar, namun untuk langkah awal mulailah dengan yang paling mudah.

3. Kerja Keras dan Kreatif

Semakin booming sebuah usaha atau bisnis, maka kita harus semakin jeli dalam bekerja dan mencari ide kreatif, supaya produk kita tidak kalah bersaing.

Pikirkan bagaimana kemasannya, bagaimana menata produk dalam parcel agar terlihat cantik, pemilihan warna dan bahan pada kemasannya pun tentu harus diperhatikan, lalu disesuaikan berdasarkan target pasar yang ingin kita tuju.

4. Mampu Berkolaborasi dengan Produsen Lain

Perlu dipahami, saat ini kita hidup di masa yang menurut para ahli adalah masa ekonomi berbagi (Sharing Economy), dimana konsep ekonomi berbagi diartikan sebagai konsep bisnis yang dapat memberikan akses kepada sumber daya yang dimiliki pihak lain untuk dikonsumsi atau dimanfaatkan bersama.

Tujuannya beragam, seperti menghemat biaya, mengurangi dampak lingkungan, dan juga memaksimalkan keuntungan.

Dengan bekerja sama dengan produsen lain, kita akan mendapatkan beberapa manfaat seperti, biaya kemasan dan pengiriman tidak ditanggung sendiri, ragam produk lebih banyak, base konsumen dan promosi yang lebih luas dan juga menghemat ongkos produksi.

5. Tetapkan Harga yang Bersaing

Walaupun banyak paket parcel yang dikemas secara premium dan berisi lebih dari dua produk dengan harga ratusan ribu rupiah, bukan berarti kita harus menjual dengan harga yang mahal juga.

Penetapan harga akan sangat tergantung dengan harga pokok produksi dan siapa target konsumen kita.

Tentunya kita juga harus coba melirik ke toko sebelah, setinggi atau serendah apa pesaing kita menetapkan harga mereka.

Dari pemaparan di atas, dapat kita peroleh gambaran bahwa usaha parcel cukup menjanjikan jika digarap dengan serius.

Walaupun saat ini parcel masih termasuk bisnis musiman (hari raya keagamaan), namun kecenderungan perkembangan bisnis parcel akan menjadi bisnis yang dicari masyarakat lebih sering, manfaatkanlah  momen seperti acara keluarga, kelahiran anak, wisuda, pernikahan, peresmian rumah atau kantor baru, serta acara lainnya.

Produk yang dipilih bisa sangat beragam seperti kue basah, kue kering, alat ibadah, perlengkapan rumah tangga, sembako, kosmetik dan aksesoris.

Demikianlah peluang dan strategi dalam usaha parcel, semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi Anda ketika memutuskan ingin memulai usaha parcel. Selamat mencoba!

source: https://www.ukmindonesia.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.