ADVERTISMENT

Tips

Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membuka Bisnis Baru

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Tidak sedikit usaha yang akhirnya gulung tikar bahkan belum genap satu tahun mendirikan usaha.

Hal tersebut bisa dikarenakan kurangnya persiapan yang matang dalam merencanakan mendirikan usaha.

Misalnya tidak mempertimbangkan hal-hal yang cukup penting namun mungkin dianggap hal sepele. 

Nah, kira-kira apa saja ya, hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum Sahabat UKM membuka bisnis baru? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, langsung saja kita simak penjelasan berikut.

1. Jenis Badan Usaha

Sebelum Sahabat UKM memulai bisnis baru, alangkah baiknya nih Sahabat UKM tahu jenis badan usahanya dulu. Nah, secara umum, ada beberapa jenis badan usaha yang bisa Sahabat UKM pertimbangkan. Berikut penjelasan singkatnya.

  • Perusahaan Perseorangan: Ini bisa menjadi pilihan jika Sahabat UKM ingin menjadi pemilik tunggal usaha tersebut. Sahabat UKM berhak atas semua laba, namun Sahabat UKM juga harus siap dengan segala resiko yang akan terjadi.
  • Persekutuan Komanditer/CV: Nah, mungkin Sahabat UKM tidak asing lagi mendengar “CV”. Pada dasarnya, tipe usaha ini menawarkan fleksibilitas dalam menjalankan sebuah kemitraan, jadi akan ada mitra aktif yang mana terlibat aktif dalam pengelolaan usaha dan ada juga mitra pasif yang mana hanya berpartisipasi menanam modal.
  • Perseroan Terbatas/PT: Tipe ini merupakan jenis usaha yang paling umum, yang mana memiliki struktur yang lebih jelas. Para pemilik modal juga tidak memiliki kewajiban dalam pengelolaan dan melibatkan harta pribadi. Namun dalam pendirian badan usaha ini, umumnya akan membutuhkan persiapan yang lebih matang.

2. Sumber Pendanaan

Berbicara modal, mungkin ada di antara Sahabat UKM yang ragu untuk membuka bisnis baru ketika yang ditanya adalah modal.

Dari mana nih modalnya? Nah, modal awal sebenarnya bisa berasal dari gaji yang disisihkan atau yang di dapatkan dari sumber lainnya.

Tapi gimana nih, kalau tidak punya modal sama sekali? jika tidak punya dana cash sama sekali, maka Sahabat UKM bisa mencoba menjadi reseller produk orang lain terlebih dahulu. 

Nah, dari komisi atau keuntungan yang didapatkan dikumpulkan sedikit demi sedikit sehingga tercapai modal yang cukup untuk memulai usaha. Dalam hal ini, Sahabat UKM perlu sikap disiplin untuk menyisihkan penghasilan demi modal usaha.

Alternatif lainnya adalah mengajak teman atau saudara untuk menanamkan modalnya pada usaha yang hendak dirintis.

Atau bisa juga membuat usaha patungan, dengan modal patungan dalam persentase tertentu.

Intinya sumber modal penting untuk diperhatikan. Apakah berasal dari uang pribadi, investor, waralaba, atau uang pinjaman.

3. Kompetitor

Selain jenis badan usaha dan modal, keberadaan pesaing juga perlu untuk Sahabat UKM pertimbangkan sebelum membuka usaha.

Karena dengan memiliki pengetahuan tentang pesaing, maka Sahabat UKM dapat merencanakan strategi bisnis dengan lebih baik dan menemukan celah yang bisa dijadikan inovasi dalam usaha nantinya.

Melalui pesaing juga, Sahabat UKM bisa mempelajari bagaimana mereka menjalankan bisnis dan hal apa yang bisa diambil dari kesuksesan atau kegagalan pesaing.

Nah, ada banyak cara untuk melakukan riset ini, misalnya dari narasumber/pesaingnya langsung, Google, hingga konferensi. Selain itu, Sahabat UKM juga bisa mencari tahu dari supplier.

4. Target dan Kondisi Pasar

Membahas yang satu ini, mungkin bisa dimulai dengan pertanyaan sederhana seperti, siapa yang akan menjadi target produk atau jasa yang Sahabat UKM tawarkan?

Dan apa nilai lebih yang dapat Sahabat UKM tawarkan? Nah, pertanyaan tersebut sangat penting untuk menjawab target pasar yang ingin dicapai.

Tahukah Sahabat UKM, mengenali target konsumen bisa menjadi salah satu kunci sukses pemasaran, lho.

Tanpanya, produk Sahabat Wirausaha bisa saja sulit untuk dijual.

Nah, target pasar yang berbeda tentunya akan menuntut upaya pendekatan yang juga berbeda. Jika Sahabat UKM sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas tadi, maka cobalah beberapa pendekatan pemasaran untuk mengetahui strategi pemasaran mana yang mendapatkan respon terbaik.

Misalnya begini, jika target konsumen Sahabat UKM adalah konsumen senior, maka iklan tradisional bisa menjadi jurus andalan yang bisa dicoba.

Namun, jika target konsumennya lebih muda, maka Sahabat UKM harus lebih kreatif dalam menggunakan media baru, misalnya Youtube, social media, dan lain-lain. 

Nah, dengan menggunakan berbagai alat riset pasar yang disediakan Google, Sahabat UKM sudah mulai bisa untuk memilah dan memasarkan ke target pasar yang diinginkan.

Selain target pasar, kondisi pasar juga tidak kalah penting lho untuk dipertimbangkan. Jadi, sebelum membuka suatu usaha, Sahabat UKM juga harus memastikan bahwa usaha tersebut memiliki pasar yang potensial.

Dengan pengetahuan kondisi pasar yang dimiliki juga dapat memudahkan Sahabat UKM untuk merencanakan strategi pemasaran yang lebih tepat.

5. Nama Perusahaan

Nah, poin kelima ini juga tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sebelum membuka sebuah bisnis, Sahabat Wirausaha harus memastikan bahwa belum ada orang yang telah mematenkan nama atau jargon bisnis yang telah direncanakan. Jika Sahabat Wirausaha ingin memasarkan lewat website, maka Sahabat Wirausaha juga sebaiknya memperhatikan ketersediaan domain website.

6. Rencana Bisnis yang Matang

Sebelum membuka usaha, Sahabat Wirausaha juga perlu mempertimbangkan bagaimana perencanaan bisnis akan dibuat yang mana ini berkaitan dengan bagaimana suatu usaha akan dijalankan. Rencana bisnis ini dapat meliputi cara mendapatkan sumber daya, rencana keuangan, administrasi, dan rencana pengoperasionalan usaha untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Sahabat Wirausaha juga dapat melakukan riset melalui pesaing untuk mendapatkan gambaran seperti apa rencana bisnis yang akan dibuat.

7. Sertifikasi dan Dokumen Legal

Untuk menjalankan bisnis secara legal atau sah maka Sahabat Wirausaha perlu mengurus sertifikasi dan dokumen legal yang diperlukan. Sertifikasi dan dokumen legal yang dibutuhkan bisa saja berbeda tergantung jenis usaha yang Sahabat UKM dirikan.

Jika sahabat UKM membuka industri pengolahan makanan yang cukup besar, maka sertifikasi dan dokumen legal yang dibutuhkan bisa sampai yang lebih spesifik yang terkait dengan industri hingga lokasi usaha.

Jadi, Sahabat UKM juga perlu mempertimbangkan hal ini sebelum membuka bisnis baru. Jangan sampai nantinya usaha Sahabat UKM terkena razia dan dikenakan denda hukum.

8. Ketersediaan Waktu

Mungkin yang satu ini sering dianggap sepele. Namun ternyata mempertimbangkan ketersediaan waktu juga penting lho.

Misalnya begini, apakah usaha tersebut merupakan usaha sampingan yang tidak memerlukan banyak waktu, ataukah usaha tersebut adalah usaha yang memerlukan banyak waktu sehingga tidak bisa dilakukan sambil mengerjakan pekerjaan lainnya.

Kesimpulan

Sahabat UKM mungkin akan menyadari bahwa setelah menjalankan usaha, nantinya akan ada lebih banyak aspek dan masalah yang nantinya harus diurus.

Namun, dengan mengetahui, mempertimbangkan dan mempersiapkan 8 aspek penting di atas secara matang, maka Sahabat UKM akan memiliki dasar yang lebih kokoh untuk memulai dan membangun bisnis baru.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera wujudkan impian Sahabat UKM!

sumber: https://ukmindonesia.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.